Penulis: kaltim

 

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalimantan Timur menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) ke V. Bertempat di Rumah AMAN Kalimantan Timur Samarinda, selama dua hari yang dimulai dari tanggal 11- 12 November 2023. Rakerwil ini diselenggarkan berdasarkan Amanah dan mandat organisasi Aliansi Masyarakat Adat Nusantara yang tertuang di dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).

Kegiatan Rakerwil ke V ini dihadiri oleh para pengurus, yang terdiri dari Pengurus Wilayah dan Dewan AMAN Wilayah (Damanwil), Pengurus Daerah AMAN Kabupaten Paser, Pengurus Daerah AMAN Penajam Paser Utara, Pengurus Daerah AMAN Kutai Barat, Dewan Pengurus Daerah (Damanda), Dewan AMAN Nasional (Damanas) serta Perwakilan Organisasi Sayap. Keseluruhan peserta yang hadir dalam acara ini sebanyak 18 orang.

Rakerwil yang diadakan sekurang-kurangnya dua tahun sekali ini, merupakan salah satu momentum guna merumuskan Program Kerja Jangka Panjang selama periode keperungusan organisasi agar mencapai menuju gerakan masyarakat adat yang terorganisir dalam mewujudkan cita-cita untuk berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan bermartabat secara budaya. Selain itu, pentingnya Rakerwil diadakan untuk merencanakan rencana strategis serta terobosan isu-isu yang ada di Provinsi Kalimantan Timur serta Kabupaten/Kota yang ada.

Saiduani Nyuk atau yang kerap disapa Duan ketua PW AMAN Kaltim menyatakan bahwa “Rakerwil merupakan sarana pembuatan program kerja serta rencana strategis yang nantinya akan  menjadi acuan dalam menjalankan roda organisasi dalam waktu yang akan berjalan, sehingga gerakan pelayanan dan pembelaan terhadap masyarakat adat lebih terencana, terstruktur, dan sistematis”.

Selanjutnya, “Rakerwil ini diharapkan menghasilkan perbaikan tatanan keorganisasian dan mekanisme kerja AMAN untuk mendorong pembelaan dan perlindungan terhadap masyarakat adat yang ada di Kalimantan Timur, membangun hubungan yang sinergis dengan kelompok Gerakan-gerakan yang lebih luas, dan tersebar-luasnya infromasi yang berkaitan dengan eksistensi dan dukungan terhadap masyarakat adat”.

 

Penulis : Andreas Hului

Editor   : Saiduani Nyuk