PW AMAN KALTIM

Berdaulat Secara Politik, Mandiri Secara Ekonomi, Bermartabat Secara Budaya

Komunitas Adat

Asal Mula Dayak Modang Long Way/Woa Kampung Long Bentuq

Sejarah Perpindahan Dayak Modang Long Way Lung Kampung Long Bentuq

Tarian Hedoq Masyarakat Adat Dayak Modang Long Way Kampung Long Bentuq.

Kaltim.aman.or.id Masyarqakat Dayak Modang Long Way merupakan komunitas adat yang mendiami Kampung Long Bentuq (Long Bentuk tulisan secara administrasi negara RI), Kecamatan Busang, Kutai Timur, Kaltim.

Selain di Long Bentuq, Saat ini, Komunitas Adat Dayak Modang Long Way  juga tersebar di beberapa daerah di Kabupaten Kutai Timur Kampung Melan, Long Nah dan  Long Tesak. Komunitas ini juga terdapat satu Kampung di Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu Kampung Long Beleh, Kecamatan Kembang Janggut.

Komunitas Adat Long Way mula – mula bertempat tinggal di daerah peretengahan Sungai Atan dan mendirikan sebuah Mien (Kampung) bernama Suin Leing Long Beaq dengan Raja (Hipui) bernama Do Mliah Lejiu. Mein  tersebut kemudian dikutuk oleh Dewa (Kenlet) kerena membuat ritual yang salah.

Mein (Kampung) yang dikutuk ini tenggelam menjadi danau, sebagian warga dapat menyelamatkan diri tapi ada juga yang tidak sempat. Warga yang berhasil selamat kemudian berpidah dari tempat tersebut menuju Kepala Sungai Atan dan mendirikan Mein (Kampung) baru dengan nama Diaq Hengaq Hengaq Mendea.

Ritual Adat Pen Houh, salah satu Ritual Adat Masyarakat Adat Dayak Modang Long Way untuk membersihkan kampung dari kesialan akibat perkawinan sedarah yang dilakukan warganya

Di Mein (Kampung) Diaq Hengaq Mendea ini Komunitas Adat Dayak Modang Long Way dipimpin oleh  Hipui  yang bernama Delei Dieng Laing. Dari sini warga kemudian berpidah lagi dan mendirikan Mein di Daerah Guang Teweng yang biasa disebut Mein (Kampung) Long Medaeng dengan Hipui  Pok Laing Lewing.

Komunitas ini kemudian berpindah lagi dengan membentuk Mein Pang Kung Gueng Teweng dengan Hipui Pok Hejaing Baing Lewing. Komunitas ini sendiri tidak begitu lama bertempat tinggal di mein yang baru ini karena mereka kembali berpindah lagi menuju Long Wetun (Sekarang dikenal Dengan mana Senyiur) dibawah pimpinan Het Ding Hejaing yang merupakan anak dari Hejaing Baing Lewing dan membentuk Mien Long Wetoung yang berada di daerah dalam Sungai Senyiur. Hingga sekarang masih ada tiang – tiang besar yang merupakan sisa bangunan lamin hingga pohon buah – buahan.

Dari Mein Wetoun, komunitas berpindah menyusuri Sungai Menwea dan membentuk mein Long Menwea (Sekarang bernama Muara Ancalong) yang dipimpin oleh  Baw Leung Keleh.

Perempuan Adat Dayak Modang Long Way di Peteah (Balai Adat) Kampung Long Bentuk saat Mubes Kung Kemul 2018

Posisi Baw Leung Keleh sendiri setelah meninggal digantikan oleh Hejaing Baw Leung Keleh yang tidak lain adalah adalah anaknya sendiri. Pada masa ini Komunitas Adat Dayak Modang Long Way Lung berpindah lagi ke hulu sungai dan membentuk Mein yang bernama Long Tekau. Tidak lama setelah itu kekuasaan kemudian jatuh ke Beit Eng Yaeng dimana dimasa kepememimpinanya komunitas ini dibawa pindah menyusuri Sungai Menwea dan mendirikan mein yang bernama Long Letea. Dari mein ini mereka kemudian kembali berpindah ke Long Tekung dengan Hipui yang bernama Lenget Lung Helaq.

Dari sinilah bermula adanya kerja sama antara Komunitas Dayak Modang Long Way dengan Kesultanan Kutai dimana komunitas ini banyak membantu Sultan Kutai pada waktu itu dalam peperangan. Sebagai tanda terima kasih Sultan Kutai pada Lenget Lung Helaq maka dia diberi gelar Raja Dindak serta diangkat menjadi saudara sultan.

Gelar yang diterima oleh Lenget Lung Helaq juga merupakan lambang kekuasaan wilayah pemerintahan yaitu mulai dari Lebaung Tellen (Muara Siran sekarang) hingga ke air menitis.

Dari Long Tekung, Komunitas Adat Dayak Modang Long Way berpindah lagi ke Mein Long Juon yang masih dibawah pimpinan Lenget Lung Helaq. dari Mein Long Juon komunitas ini kembali berpindah lagi, tapi kali ini diabawah pimpinan Eng Yaing yang merupakan anak dari Lenget Lung Helaq

Dari sinilah mein yang sudah besar terpecah menjadi dua yaitu Mein Leleing Benguon diabawah pimpinan Siang Liah dan Mein Long Bentuq dibawah  pimpinan Gah Long Tethean.

 

Oleh : Tokoh – Tokoh Masyaralat Adat Dayak Modang Long Way Kampung Long Bentuq

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *