Kearifan Lokal Berladang Dayak Bahau Busang Umaq Wak

Lalii Ataaq Nilai Luhur Kebersamaan Dalam Komunitas Adat

Avun Ingan, Kepala Adat Long Bagun Ulu (kiri) dan Wan Kueng, Wakil Kepala Adat (Kanan)

Kaltim.aman.or.id Salah satu kearifan lokal yang mencerminakan kebersamaan dalam Komunitas Adat Dayak Bahau Busang Umaq Wak di Kampung Long Bagun Ulu dikenal dengan nama Lalii Ataaq. Ritual adat ini merupakan acara adat dalam menyambut padi baru.

Para perwakilan dari lembaga adat mendatangi ladang – ladang warga untuk berbagi sedikit dari hasil panen mereka untuk melakukan ritual adat ini. padi yang dipilih adalah padi muda yang kemudian akam di oleh dengan cara di sangrai untung menghasilkan emping.

Padi dari semua warga yang sedang panen dikumpulkan dan dibawa ke kampung, kemudian bersama – sama seluruh warga membersihkan padi yang masih bertabgkai tersebut secara bersama – sama.

Dalam memasak padi untuk mendapatkan emping yang bagus harus dipilih orang orang yang benar – benar ahli dan sudah sudah terbiasa dalam memasak padi baru ini.

Menurut Avun Ingan, Kepala Adat Long Bagun Ulu dalam kepercayaan Komunitas Adat Dayak Bahau Busang Umaq Wak Prosesi Lalii Ataq harus dilakukan oleh kepala adat karena dalam prosesi akan melibatkan roh – roh leluhur yang mendiami lamin adat pada setiap tiang yang ada pada lamin. nama – nama roh – roh leluhur ini tidak boleh sembarang disebutkan dimana dimana mereka adalah penjaga kampung terhadap ancaman – ancaman dari luar dan hanya kepala adat yang mengetahui nama – nama roh yang menjaga lamin.

Dalam prosesi ritual kepala adat akan “memberi makan roh – roh penjaga kampung ini sebagai syarat upacara. kalau tidak dilakukan ini akan menjadi utang yang akan ditagih dan menimbutkan kemarahan roh – roh penjaga kampung.

Setelah upacara yang dipimpin oleh kepala adat selesai, seluruh warga bersama – sama menikmati emping yang telah dibuat sebagai hasil panen dari semua warga kampung.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *