PW AMAN KALTIM

Berdaulat Secara Politik, Mandiri Secara Ekonomi, Bermartabat Secara Budaya

Komunitas Adat

Sejarah Perpindahan Komunitas Dayak Kenyah Umaq Kulit di Long Lian

Lamin Adat dan Balai Pertemuan di Kampung Long Lian

Kaltim.aman.or.id. Long Lian merupakan kampung yang berada di Kecamatan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Wilayah ini merupakan tempat dari Komunitas Dayak Kenyah Umaq Kulit. Menurut sejarah dari tokoh – tokoh dari Komunitas Adat Dayak Kenyah Umaq Kulit di Long Lian berasal dari Long Liten Bahau/Pujungan. Sekitar tahun 1700 komunitas ini milir dari Sungai Kayan hingga ke Long Leju dan Long Pelban, sebagian dari komunits ini menetap di daerah itu hingga sekarang. sebagian kelompok lainya terus melanjutkan perjalanan mereka menuju ke Sungai Malinau dan bergabung dengan Dayak Merap.

Beberapa tahun kemudian mereka kembali turun sampai ke Sungai Leju dan beberapa sanak saudara serta keluarga tetap memutuskan untuk bertahan di tempat ini sedangkan yang lainnya memutuskan untuk memisahkan diri mudik menuju Sungai Pangean serta bermukim di Data Ketupai yang dipimpin oleh Ding Anye.

Sekitar tahun 1900, kelompok ini pindah lagi ke Sungai Isai. Setelah lama berdiam di wilayah ini, pada tahun 1920 kembali  pindah ke Umaq Data. Wilayah ini merupakan dataran yang luas namun rendah dan di tempat ini mereka menetap. Kurang lebih tujuh tahun komunitas ini menetap di Umaq Data, datang misi misionaris yang membawa ajaran kristen yang merubah sistem kepercayaan komunitas ini dari kepercayaan leluhur yang mereka yakini secara turun temurun menjadi penganut kristen.

Tahun 1927 berdirilah gereja pertama di wilayah ini yang dipimpin oleh Lencau Ding merupakan anak Ding Anye.  Dari sinilah Kampung Long Lian ditetapkan.

Pada tahun 1920 kelompok ini kembali pindah ke Umaq Data dimana tempat ini merupakan dataran yang luas namun rendah, di wilayah ini kemudian mereka menetap. Setelah sekitar tujuh tahun mereka menetap datang misi dari misionaris yang membawa ajaran kristen yang merubah sistem kepercayaan komunitas ini dari kepercayaan leluhur yang mereka yakini secara turun temurun menjadi penganut kristen. Sekitar tahun 1927 berdirilah gereja pertama di tempat ini yang dipimpin oleh Lencau Ding. Dari sinilah Nama Kampung Long Lian ditetapkan.

Setelah Lencau Ding meninggal, posisinya sebagai pemimpin digantikan oleh anaknya yang bernama Bilung Anye. Pada kepemimpinan Bilung Anyelah terjadi banjir besar di Wilayah Umaq Data yang menelan dua orang korban jiwa pada tahun 1058 hingga Bilung Anye memutuskan mangajak masyarakatnya untuk pindah ke dataran yang lebih tinggi yang disebut dengan Apau Kang tetapi tetap dinamakan Long Lian.

Setelah Bilung Anye wafat pada tahun 1967 yang digantikan oleh Anye Udau.

Berikut Daftar Pemimpin Long Lian :

  1. Ding Anye
  2. Lencau Ding
  3. Bilung Anye
  4. Anye Udau
  5. Anye Lawing
  6. Baya Lencau
  7. Januari Liw
  8. Yulius Aan
  9. Alung Lawai
  10. Use Tawa

 

oleh : Lian Wan, Tetua Adat Komunitas Dayak Kenyah Umaq Kulit Long Lian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *