Kaltim.aman.or.id Masyarakat Adat Dayak Wehea di Kampung Bea Nehas, Muara Wahau, Kutai Timur Kaltim mengenal ritual Adat untuk pengobatan Dan penyembuhan yang disebut Ritual Adat Njuq.
Ritual ini sering dilakukan oleh Komunitas Adat Dayak Wehea termasuk di Kampung Bea Nehas.
RitualAdat Njuq sudah dipraktekan oleh Masyarakat Adat Dayak Wehea secara turun temurun. Ritual in sendiri biasanya dilakukan oleh orang yang memiliki keahlian khusus yaitu kemampuan berkomunikasi dengan roh – roh leluhur. Para pelaku ritual ini juga oleh Masyarakat Adat Dayak Wehea disebut Emta. Jumlah Emta dalam ritual bisa Dua hingga tujuh orang tergantung kemampuan orang yang akan melaksanakan ritual.
Proses ritual biasanya dilakukan Dua atau tiga Hari.
Saat memulai ritual, Emta terlebih dahulu memanggil roh – roh leluhur yang akan membantu dalam proses ritual ini. Setelah melakukan proses sawaian kemudian para Emta mulai mengelilingi balai kecil yang disebut Nak Blan sebanyak sekitar 7 kali dengan membawa perlengkapan ritual seperti boneka Dan parang.
Proses selanjutnya adalah pengobatan kepada pasien dengan menggunakan telur yang disentuhkan kepada pasien. Mulai Dari kepala hinggal ujung kaki. Kemudian telur dipecah setelah telur bercampur dengan panyakit – penyakit pasien.
Setelah ritual adat selesai, semua perlengkapan harus dibongkar Dan pasien harus bepantang sesuai dengan yang disaimpaikan oleh Emta seperti tidak boleh membuka rumah Dan menerima tamu selama sekitar tiga hari dengan memberi tanda daun pisang yang digantung didepan rumah.
Pada hari ketiga berpantang, para Emta kembali melakukan ritual penutupan yang mengakhiri proses berpantang yang juga merupakan penutupan proses Ritual Adat Njuq
Selama proses Ritual Adat Njuq tidak boleh ada kucing dan dilarang menyentuh langsung Emta. Ini merupakan pantangan untuk Emta.
Oleh : Beang Lie ( Masyarakat Adat Dayak Wehea)