Kaltim.aman.or.id Karena keprihatinan akan terkikisnya budaya dan kearifan lokal di Komunitas Adat Dayak Benuaq Tementekng, sekitar pertengahan Juni lalu (11/06/2018) Sekolah Adat Jue Bulau yang berada di Kampung Dingin, Kecamatan Muara Lawa, Kabupaten Kutai Barat, Kaltim resmi dibentuk yang di pimpin oleh Rafi sebagai kepala sekolah adat ini
Menurut salah satu penggagas sekolah ini, Lusia “Banyak anak – anak sekarang khusunya di komuitas kami yang rata – rata berbahasa indonesia saja dan melupakan bahasa ibu mereka yaitu Bahasa Benuaq Tementekng bahkan ada yang tidak mengerti sama sekali.
Saat ini proses balajar mengajar sekolah adat sudah mulai berjalan dengan kurikulum pelajaran yang terdiri pembelajran tentang kearifan lokal komunitas adat, ritual adat, tarian hingga kuliner khas Dayak Benuaq Tementekng dengan waktu efektif belajar pada hari Jumat dan Sabtu jam 03.00 hingga 05.00 Wita.
Selain di Kampung Dingin, Sekolah Adat Komunitas Adat Dayak Benuaq Tementekng ini juga akan didirikan pada Dusun Pusung yang masih satu komunitas adat dengan Kampung Dingin yaitu Komunitas Adat Dayak Benuaq Tementekng.
Harapan kedepan dari sekolah adat ini adalah agar kearifan lokal serta adat budaya tidak hilang dimana para generasi muda Dayak Benuaq Tementekng bisa mengenal dan bangga akan identitas diri mereka sebagai masyarakat adat serta mampu menonjolkan budaya sendiri bukan hanya mengikuti budaya modern.