PT. HPM (Hamparan Perkasa Mandiri) Cemari Sungai Atan, Masyarakat Adat Dayak Modang Long Woa Cemaskan Limbah Beracun

20170329_103632
Kolam Limbah Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit PT. HPM (Hamparan Perkasa Mandiri) yang jebol dan mencemari Sungai Atan.

Kaltim.aman.or.id   Pencemaran yang lingkungan yang dilakukan oleh PT. HPM (Hamparan Perkasa Mandiri) sangat meresahkan Masyarakat Adat Dayak Modang Long Way (Woa) di Desa Long Bentuq, Kecamatan Busang, Kutai Timur, Kaltim.

Limbah perusahaan sawit ini mencemari Sungai Atan/Kelinjau yang menjadi sumber air bersih bagi masyarakat di wilayah ini.

Berdasarkan informasi tanggul limbah sawit diketahui meluber pada tanggal 25 Februari 2017 dan jebol pada bulan Maret 2017. Awal pencemaran Limbah sendiri diketahui masyarakat  saat ada warga mencari ikan di sungai  yang terkejut setelah melihat banyak bangkai ikan mengapung di Sungai. Setelah ditelusuri, banyaknya bangkai ikan ini mengarah ke anak Sungai Atan yang bersebelahan dengan kolam limbah perusahaan. Jarak dari penampungan limbah langsung ke Sungai Atan hanya sekitar setengan kilometer. Limbah perusahaan yang tumpah akibat tanggul jebol ini langsung mengalir melalui anak Sungai Atan langsung ke sungai utama.

20170329_101907 (1)
Bangkai – bangkai Ikan di Anak Sungai Atan yang berada tepat di samping kolam limbah perusahaan yang jebol

Sebenarnya dari awal masyarakat sudah resah dengan lokasi pabrik CPO (Cruide Palm Oil) yang terlalu dekat dengan sungai.

Hozhan, Warga Long Desa Long Bentuq yang mengecek langsung ke lokasi memaparkan “Kebocoran tanggul Limbah perusahaan ini memang bukan dimulai dari kolam induk limbah tapi dari penampungan darurat yang kedua yang berada hanya beberapa meter dari Anak Sungai Atanlangsung mengalir ke sungai. Setiap hujan deras membuat penampungan limbah perusahaan meluber dari tanggul induk ke penampungan darurat hingga menyebabkan tanggul darurat ini juga jebol dan limbah langasung mengalir ke sungai.” Jelas Hozhan.

20170329_104819
Kolam induk limbah perusahaan sawit PT. HPM (Hamparan Perkasa Mandiri)

Keresahaan masyarakat atas  limbah Perusahaan ini diungkapkan  oleh Benediktus Beng Lui, Tokoh Masyarakat Adat Dayak Modang Long Woa “Air yang telah dicemari oleh limbah perusahaan ini adalah bentuk pemusnahan bagi kami masyarakat adat karena air itu kami konsumsi, tempat kami mandi dan juga kebutuhan sehari – Hari lainnya. Kemudian dari sungai ini ada ikan di dalamnya dimana kami mulai sulit mencari ikan karena sungai telah tercemar limbah. Dengan adanya limbah seperti ini masyarakat kami lebih mengalami penderitaan lagi entah itu penyakit dan segala macam dampak lainnya, oleh karena itu jika masalah limbah ini tidak ditangani secara cepat maka apa yang akan terjadi dengan masyarakat adat kami. Jadi kami berharap agar pemerintah mengambil langkah – langkah atau solusi terbaik untuk menghentikan pencemaran ini.”Tegas Beng Lui.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *