Niruk Tradisi Cari Ikan Tradisional Komunitas Adat Toonyoi Berambai Desa Teluk Bingkai

 

Penulis:Saiduani Nyuk

Niruk merupakan aktivitas tradisi Masyarakat Adat Toonyoi Berambai yang dilakukan musim kemarau /air surut.

Sejarah Singkat Komunitas

Desa Teluk Bingkai terletak di Kecamatan Kenohan Kabupaten Kutai Kartanegara, Desa Teluk Bingkai didiami oleh penduduk asli komunitas Toonyoi Berambai yang mendiami aliran sungai Monggoh Komunitas Adat Desa Teluk Bingkai ini berasal dari sungai berambai pada zaman dulu disebut sungai Be Rambai arti sungai ada hantunya penamaan ini di sebut oleh orang luar pada zaman dahulu saat adanya masa Balaa/Ayau/Ngayau konon katanya adanya peristiwa rombongan kelompok Balaa/Ayau melintasi sungai berambai untuk melakukan penyerangan kepada komunitas di sungai-sungai saat ini, di pertengahan perjalanan kelompok tersebut mengalami muntah darah dan bahkan menyebabkan beberapa meninggal, sehingga kelompok penyerangan tersebut urung dilaksanakan, disisi lain dari cerita-cerita orang tua dahulu masyarakat adat disana terkenal dengan mistik/ilmu yang diturunkan Leluhur. Penyebutan Tonyoi Berambai untuk membedakan kelompok komunitas Tunjung/Toonyoi yang ada dikabupaten Kutai Barat dan yang ada di Kabupaten Kukar karena memang komunitas suku Tunjung ini mayoritas paling banyak populasinya di Kabupaten Kutai Barat, Komunitas Adat Tonyoi Berambai Desa Teluk Bingkai berada mendiami anak sungai Monggoh  asal komunitas ini semua berasal dari satu Lou/ Lamin ‘Pulut’yang melahirkan banyak kampung-kampung Tonyoi saat ini yang tersebar di Kab. Kutai Kartanegara salah satunya di Desa Teluk Bingkai

Sumber: Info Desa Teluk Bingkai(RG)

 

Niruk merupakan aktivitas tradisi Masyarakat Adat Toonyoi Berambai Desa Teluk Bingkai yang dilakukan saaat musim air surut.

Pada saat kemarau tiba/air surut masyarakat adat berbondong-bondong melakukan Tradisi Niruk, Tradisi Niruk  ini merupakan tradisi menyambut musim kering atau musim panas dimana biasanya  aktivitas Niruk adalah aktivitas mencari ikan dengan cara Niruk/menombak ikan dengan cara tradisional menggunakan peralatan besi bulat ditempa menjadi tajam pada ujungnya sehingga menjadi mata tiruk yang dipasang pada kayu kecil yang lentik dan kuat, aktivitas Niruk adalah aktivitas menombak kearah bawah lapisan air yang ditutupi oleh rumput lagong(eceng gondok) dimana ikan sangat menyukai untuk berlindung.

Tradisi Niruk ini pada zaman dahulu aktivitas Niruk dilakukan secara masal di moment tertentu misalnya ada hajatan/syukuran panen atau tutup siklus ladang bisa juga  persiapan untuk kegiatan buka ladang atau menanam padi gunung sehingga hasil yang didapat bersama bisa gunakan untuk bahan dikumpulkan dapat di makan bersama keluarga atau sanak saudara yang sedang beraktivitas saat membuka atau menanam.

 

Sumber: Info Teluk Bingkai(RG)

Tantangan Berat Bagi Masyarakat Adat Desa Teluk Bingkai

Tradisi Niruk ini juga saat ini sudah hampir jarang dilaksanakan seiring perubahan zaman modernisasi peralatan menangkap ikan sudah bermacam-macam diproduksi, bahkan yang sangat menyedihkan lagi ada banyak oknum serakah menangkap ikan dengan cara menggunakan alat perangkat setrum listrik menggunakan accu/aki besar sehingga populasi ikan habis mati sampai ke anak-anak ikan kecil menyebabkan melambatnya proses kembang biak ikan

Hadirnya perusahaan di hulu sungai  menghasilkan limbah-limbah  terdapat juga penutupan aliran sungai untuk ditanami sawit sehingga menyebabkan ekosistem air yang rusak.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *