PW AMAN KALTIM Dirikan BUMMA Upaya Tingkatkan Kemandirian Ekonomi Masyarakat Adat di Kaltim

PW AMAN KALTIM Dirikan BUMMA Upaya Tingkatkan Kemandirian Ekonomi Masyarakat Adat di Kaltim,  selain mendirikan BUMMA kegiatan di lakukan dengan melaksanakan Tranning Manajemen BUMMA dengan menghadirkan peserta Kelompok Usaha Masyarakat Adat(KUMA) yang selama ini sudah berjalan memproduksi produk2 masyarakat adat.

Bertempat di Rumah AMAN Kalimantan Timur, Kota Samarinda, tanggal 27-28 Januari 2024, Pelaksana Harian Wilayah (PHW) Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Kalimantan Timur bekerja sama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Timur. Melaksanakan Sosialiasi dan Traning Manajemen Pembentukan Badan Usaha Milik Masyarakat Adat (BUMMA). Adapun kegiatan ini juga melibatkan Pengurus Besar (PB AMAN) yaitu Arifin Monang selaku Direktur Sekjen AMAN Urusan Penggalangan Dana Mandiri.

Dok.Infokom PW. AMAN rapat sosialisasi dari Dinas DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH Kalimantan Timur

Dalam kegiatan ini dihadiri sebanyak 18 peserta masing-masing dari staff PW AMAN Kaltim dan anggota komunitas adat yang berasal dari Kedang Ipil, Payangk Olau Sulikng, dan Penajam Paser Utara.

Badan Usaha Miliki Masyarakat Adat (BUMMA) sendiri memiliki harapannya anti tesis terhadap perekonomian yang selama ini digerakan oleh Pemodal Besar yang tidak memiliki aspek perjuangan masyarakat adat atau ekonomi yang hanya memperkaya pemilik modal. BUMMA dirancang untuk meningkatkan perekonomian seluruh anggota komunitas adat yang tergabung di dalamnya. Ihwalnya BUMMA merupakan fondasi gerakan ekonomi kerakyatan bagi Masyarakat Adat.

Ketua PW AMAN Kaltim Saiduani Nyuk menyatakan bahwa “BUMMA didirikan berbasis koperasi dan musyawarah, nantinya BUMMA akan menjadi wadah bagi berbagai jenis produk dan usaha milik Masyarakat Adat”. Katanya dalam pembukaan kegiatan.

“Berbagai olahan produk milik komunitas masyarakat adat seringakali tidak terserap oleh pasar, padahal banyak sekali olahan milik masyarakat adat yang bernilai tinggi dan harga yang terjangkau” ungkapnya ” . “salah satu contoh kelompok usaha  gula aren organik  tidak memakai pupuk kimia produksi dari komunitas adat Kutai Adat Lawas Kedang Ipil yang selama ini banyak sekali produksi namun tidak terorganisir dengan baik,  dan juga batik dengan motif khas milik komunitas di Penajam Paser Utara” serta ada kerajinan tangan di banyak komunitas yang tidak teroganisir dalam melakukan manajemen, pengemasan, dan kebutuhan pemasaran lainnya,  diharapkan semua kelompok usaha masyarakat adat(KUMA) di komunitas Anggota AMAN Kaltim menjadi anggota tetap BUMMA AMAN  Kaltim.

kalau melihat dari penomena saat ini “Seringkali para pemuda adat dan perempuan adat ketika wilayah adatnya telah diekspansi oleh berbagai industri ekstraktif, memilih untuk bekerja menjadi buruh baik di pertambangan, perkebunan kelapa sawit dan HTI yang telah merusak wilayah adatnya sendiri”. Lanjutnya. ” Hal ini tentu menjadi ironi, padahal salah satu penyebab musnahnya kebudayaan milik masyarakat adat adalah kehadiran berbagai industri ekstraktif ini”.

Pihak Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim Juber dalam sambutan pembukaan Sosialisasi terkhusus perwakilan bidang Koperasi dan UMKM, kami sangat mendukung program AMAN Kaltim yang akan membentuk Koperasi Badan Usaha Milik Masyarakat Adat, tentunya jika sudah terbentuk akan menjadi mitra pemerintah provinsi Kaltim, banyak kegiatan yang di laksanakan Dinas Koperasi salah satunya sebagai pembinaan akan memberi banyak peluang baik informasi,jaringan pasar, peluang tempat promosi untuk BUMMA AMAN Kaltim nantinya yang bisa dikerjasamakan dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

Mesasi menjelaskan, seelain itu, kegiatan ini juga merumuskan hal-hal teknis yang berkaitan dengan berdirinya Koperasi miliki masrakat adat seperti nama koperasi, struktur pengurus dan pengawas, jenis usaha dan anggaran dasar.

Messasi selaku Biro Pemberdayaan Ecosob dan dukungan komunitas PW AMAN Kaltim menyatakan bahwa “ia akan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk pemasaran dan penjualan berbagai produk milik komunitas” katanya.

Lanjutnya “ia berharap setelah berdirinya koperasi milik masyarakat adat ini, dapat meningkatkan pendapatan mereka dan dapat berdiri diatas kakinya sendiri, dan ia juga berharap nantinya akan ada dukungan terhadap peningkatan kapasitas bagi pengurus dan anggota BUMMA” Tutupnya.

 

Penulis: Andreas Hului(Staf OKK PW. AMAN Kaltim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *